The Saboteur

SaboteurTadi malam, saya baru saja menamatkan game The Saboteur. Bagi seorang pekerja seperti saya yang hanya sempat memainkannya sepulang kerja hingga malam sebelum tidur, butuh waktu sekitar dua minggu untuk menyelesaikannya.

Mirip serial GTA, game bergenre third person action adventure yang dirilis oleh Electronic Arts ini memungkinkan kita untuk menjelajah semua lokasi di kota Paris saat Nazi Jerman mulai menduduki Perancis jaman Perang Dunia kedua.

Tokoh jagoan yang kita mainkan adalah Sean Devlin, pembalap Grand Prix yang bertekad membalas dendam atas kematian sahabatnya Jules. Perburuan Sean terhadap Kurt Dierker, seorang perwira Nazi yang telah menghabisi nyawa sahabatnya itu membawanya terlibat dalam kelompok pemberontak Perancis yang dipimpin oleh Luc Gaudin.

Dari sinilah petualangan si saboteur dimulai. Sean harus bekerja sama dengan banyak pihak demi mewujudkan tekadnya. Dia harus melumpuhkan berbagai fasilitas Nazi dengan melakukan sabotase, membebaskan tahanan, membunuh perwira tinggi musuh hingga mencuri rahasia penting dari pihak lawan.

Gameplay The Saboteur mengadopsi beberapa elemen unik dari game lain, meski tidak sama persis dan sesempurna aslinya. Sang jagoan kita hampir bisa melakukan segalanya saat beraksi, seperti yang kita temui di game GTA. Dia juga bisa memanjat, bergelantungan dan melompat dari gedung satu ke gedung lain seperti halnya di Assassin Creed. Dan yang tidak kalah seru, Sean juga bisa memukul KO musuhnya, lalu merampas seragam mereka agar bisa digunakan untuk menyamar, jadi ingat serial Hitman (Oh..., I miss Mr.47 so much).

Warna adalah elemen penting yang akan kita alami saat memainkan game ini. Kita bagaikan menyaksikan film hitam putih saat pertama kali mengawali permainan. Ya, memang semua tampak hitam putih saja, kecuali bendera Jerman yang merah menyala lengkap dengan logo swastika-nya. Nah, area demi area akan berubah menjadi berwarna ketika Sean telah melumpuhkan berbagai fasilitas penting di masing2 area, sehingga menginspirasi warga untuk melakukan perlawanan.

Saya rasa, The Saboteur cukup menghibur meskipun beberapa review dari situs luar negeri ada yang berkomentar bahwa game ini tidak digarap secara maksimal dan tergesa2 (kejar tayang kali...). Paling tidak, si pengembang telah menghadirkan suasana yang berbeda dari yang sudah2.

Writer's Score
Graphic: 7
Gameplay: 7
Sound: 7

0 comments:

Post a Comment